Tanpa kamu sadari salah satu aspek yang sebenarnya jauh lebih penting dalam menentukan hasil trading atau investasi selain sekedar kemampuan analisis entah itu analisa fundamental, teknikal sampai bandarmologi yaitu kemampuan kamu memanajemen psikologis. Semua orang pasti pernah mengalami masalah psikologis dalam trading dan fakta bahwa masalah psikologis ini adalah masalah yang sangat sulit untuk diatasi karena pada dasarnya masalah itu bagian dari sifat alami manusia, semua manusia terlahir membawanya. Akar dari masalah psikologis yang sering mengganggu ketika trading ini ada 2 yaitu FEAR dan GREED atau RASA TAKUT dan TAMAK (KESERAKAHAN). Disini saya coba membuatmu ingat kembali masalah FEAR atau RASA TAKUT dalam trading tersebut, saya sebut mengingat kembali karena pada dasarnya kamu pasti pernah mengalami namun mungkin tidak kamu sadari.
3 MASALAH PSIKOLOGIS “FEAR” DALAM TRADING
1. TAKUT SALAH
Salah satu ketakutan yang sering kita hadapi sebagai manusia yaitu rasa takut salah, rasa takut ini datang biasanya ketika kamu akan mengambil keputusan. Dalam trading rasa takut salah misal ketika kamu merasa takut cutloss karena takut nanti harga balik lagi, takut hold posisi karena takut profit mu berkurang sehingga kamu tidak bisa membiarkan posisi profit terus berjalan yang akhirnya membuat profitmu kecil dan jika kamu juga sering merasa takut cutloss sehingga membiarkan posisi rugi semakin besar, ini bisa menjadi bom waktu yang akan terus menggerus modalmu, untung kecil dijual begitu rugi besar ditahan.
Takut salah juga bisa disebabkan faktor eksternal misal karena uang yang kamu pakai adalah uang “panas” misal uang yang akan dipakai untuk kebutuhan keluarga bahkan yang paling parah trading menggunakan hutang sehingga kamu merasa takut karena jika kamu salah resikonya bisa fatal, hal ini tentu bisa sangat mempengaruhi psikologi mu saat trading secara negatif karena segala keputusan yang kamu buat menjadi prematur, subyektif dan tidak rasional makanya salah satu aturan dasar dalam trading dan investasi yaitu jangan menggunakan uang panas, selalu gunakan uang yang kamu siap secara psikologis jika seandainya harus hilang karena rugi.
Bahkan ketika kamu sudah memiliki trading plan dan alasan bagus untuk membeli suatu saham, kamu masih tetap bisa dipengaruhi rasa takut salah sehingga membuatmu overthinking, endingnya bisa membuat eksekusi mu menjadi berantakan. Makanya kamu pasti sering terjebak situasi dibeli turun tidak dibeli naik, ini bukan karena market atau bandar sengaja mengerjai kamu, pentingnya apa? Tapi karena kamu tidak punya konsistensi atau perlakuan yang sama terhadap tiap trading plan yang kamu buat.
Tips: bahkan setelah kamu jago analisa fundamental, teknikal atau bandarmologi kamu masih tetap bisa salah karena sudah menjadi kodratnya bahwa market itu “unpredictable” seperti hutan rimba akan selalu ada hal yang tidak terduga yang terjadi berlawanan dengan mu. Buang rasa takutmu kamu hanya perlu mengeksekusi semua plan yang sudah kamu buat sama rata jadi tidak ada saham yang kamu eksekusi dengan penuh keberanian dan ada juga saham yang tidak kamu eksekusi karena ragu (takut) plan tersebut akan "work" atau tidak.
2. TAKUT KEHILANGAN UANG
Pernah merasa takut cutloss karena takut rugi atau kehilangan uang? Semua pasti pernah, biasanya perasaan ini datang karena kamu terjebak dilusi kalau kamu belum jual maka kamu belum rugi sehingga kamu terus menerus menunggu harga kembali ke posisi kamu beli supaya kamu bisa keluar balik modal. Ingat kamu tidak akan pernah tau sedalam apa suatu saham akan turun, bahanya kamu bisa terseret arus dan hanyut makin jauh sehingga akan sangat sulit untuk recovery bahkan bisa membuatmu “mati langkah” karena sudah rugi terlalu dalam, stuck di “gocap” bahkan suspensi sehingga kamu bisa kehilangan peluang ditempat lain hanya karena menunggu bisa balik modal atau ada yang mau beli saham yang kamu jual.
Takut kehilangan ini juga banyak disebabkan karena kamu membeli terlalu besar (oversize) bahkan all in, kamu meresikokan jauh lebih besar dari resiko yang bisa kamu tanggung secara psikologis dan modal. Misal batas resiko yang bisa kamu terima secara psikologis Rp 500.000 sehingga dengan batas stoploss 5% maka besar pembelian maksimal kamu Rp 10 juta tapi karena kamu terlalu yakin kamu beli Rp 50 juta sehingga penurunan 1% sudah sampai batas resiko psikologis Rp 500.000 ketika harga turun ke batas stoploss 5% dengan kerugian Rp 2.5 juta apa kamu yakin berani untuk cutloss? Saya yakin tidak, kamu pasti akan takut kehilangan uang sebesar itu. Fatalnya dengan kondisi ini kamu bisa membiarkan posisi rugi semakin membesar dan semakin takut untuk cutloss dan menerima kalau kamu salah, bisa kamu tebak endingnya? Yups, bencana!
Tips: ingat pepatah “cut your loss early and let your profit run" jangan takut cutloss, keluar sesegera mungkin ketika sudah mencapai batas resikomu, jangan buat posisi rugimu terus membesar karena kamu tidak mau mengakui kalau kamu salah. Trading bukan judi, kamu tidak harus mempertaruhkan semua uang yang kamu punya, gunakan position sizing yang benar sehingga kamu tidak perlu takut dan terbebani ketika kamu salah dan harus cutloss.
3. TAKUT KETINGGALAN (FEAR OF MISSING OUT)
Takut ketinggalan atau FOMO (Fear of Missing out) rasa takut ini muncul karena kamu terbiasa dengan herding behaviour atau kebiasaan ikut ikutan misal ketika harga saham tiba-tiba menjadi volatile entah ketika ada pakar atau influencer saham melakukan “pom-pom” suatu saham, ketika ada berita dan isu bagus dirilis atau ketika suatu saham menjadi trending dan banyak dibicarakan banyak komunitas saham sehingga membuatmu menjadi sangat excited dan terburu-buru masuk tanpa melakukan analisa lebih jauh dan mendalam. Seperti perang trading itu game of patience, kamu harus sabar menunggu momen yang tepat buat menyerang dengan menunggu konfirmasi dari banyak aspek dalam hal ini strategi trading yang kamu pakai. Asal maju dan menyerang hanya akan membuatmu terpojok dan kalah sehingga bisa membawa banyak kerugian buatmu.
Tapi ada juga situasi dimana FOMO bisa memberimu profit, karena mungkin kebetulan sentimen positif saham tersebut sangat kuat tapi kamu perlu ingat menyeberang jalan sembarangan dan selamat tidak membuat menyeberang jalan sembarangan itu aman jadi gimanapun juga FOMO adalah masalah psikologis yang memiliki lebih banyak sisi negatif jadi lebih baik kamu hindari.
Tips: kendalikan dirimu ketika melihat pergerakan saham yang volatile, berita dan isu bagus yang dirilis termasuk juga ketika melihat influencer atau pakar saham memberikan rekomendasi jangan mudah terpengaruh, berhenti menjadi “domba” yang gampang diarahkan. Ambil berita dan rekomendasi dari influencer atau pakar tersebut sebagai refrensi kemudian lakukan analisa lebih dalam sebelum take action, jangan terburu-buru!
KESIMPULAN
Semua trader pasti mengalami masalah psikologis “FEAR” seperti yang saya sebutkan diatas karena itu human nature, semua manusia terlahir membawa rasa takut karena itu bagian dari survival instinc tapi tentu tanpa manajemen yang baik, rasa takut hanya akan membawa pengaruh negatif dalam hidupmu khususnya ketika kamu trading. Untuk bisa naik kelas dan menjadi trader yang lebih baik tentu kamu harus bisa mengatasi masalah ini, saya sudah mengingatkan lagi 3 rasa takut yang sering mengganggu ketika trading sesuai apa yang selama 7 tahun trading saya alami. Kembali lagi solusinya hanya ada padamu, hanya kamu yang tau bagaimana cara mengontrolnya dan mengalahkan rasa takut tersebut, semangat!