KontanKontan

Harga Minyak Capai Level Tertinggi Lebih dari 3 Bulan, Sanksi AS Hantam Ekspor Rusia

Harga minyak mencapai level tertinggi dalam lebih dari tiga bulan pada pembukaan di awal pekan ini. Hal tersebut memperpanjang reli Harga minyak karena ekspektasi bahwa sanksi Amerika Serikat (AS) yang lebih luas akan mempengaruhi pasokan minyak mentah Rusia ke importir terbesar dan ketiga di dunia, China dan India.

Senin (13/1) pukul 07.00 WIB, harga minyak mentah jenis Brent untuk kontrak pengiriman Maret 2025 naik US$ 1,35 atau 1,69% menjadi US$ 81,11 per barel, setelah mencapai level tertinggi intraday di US$ 81,44, tertinggi sejak 27 Agustus.

Sejalan, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Februari 2025 menguat US$ 1,40 atau 1,83% ke US$ 77,97 per barel, setelah sentuh level tertinggi di US$ 78,32 per barel, harga tertinggi sejak 8 Oktober.

Sentimen Utama bagi minyak dating setelah Departemen Keuangan AS memberlakukan sanksi terhadap produsen minyak Rusia Gazprom Neft dan Surgutneftegas, serta 183 kapal yang telah mengirimkan minyak Rusia, yang menargetkan pendapatan yang telah digunakan Moskow untuk mendanai perangnya dengan Ukraina.

Ekspor minyak Rusia akan sangat terdampak oleh sanksi baru tersebut, yang mendorong pembeli utama China dan India untuk mendapatkan lebih banyak minyak dari Timur Tengah, Afrika, dan Amerika, yang akan meningkatkan harga dan biaya pengiriman, kata para pedagang dan analis.

"Putaran terakhir sanksi OFAC yang menargetkan perusahaan minyak Rusia dan sejumlah besar kapal tanker akan berdampak khususnya bagi India," kata Harry Tchilinguirian, kepala penelitian di Onyx Capital Group.


來自 Kontan 的更多新聞

更多新聞