IHSG: Pelajaran dari Filsuf Yunani dan Psikologi

Ketika matahari terbit di pagi hari, kadang kita berharap langit akan cerah sepanjang hari.

Namun, kadang-kadang mendung datang dan hujan mulai turun, mengubah suasana yang cerah menjadi gelap.

IHSG minggu ini, seperti mendung yang tiba-tiba menyelimuti langit cerah. Kenaikan suku bunga, yang dipicu oleh penguatan dolar AS terhadap rupiah, menjadi awan hitam yang menaungi bursa saham Indonesia.

Ketika rupiah melemah terhadap dolar, biaya impor menjadi lebih mahal dan tekanan inflasi bisa meningkat.

Di sisi lain, dari perspektif psikologi, ketidakpastian yang ditimbulkan oleh fluktuasi ini seringkali membuat investor merasa tidak nyaman dan memilih untuk menjual aset mereka.

Seorang filsuf Yunani, Heraklitos mengatakan bahwa perubahan adalah takdir alam. Sama seperti air sungai yang berubah arus dan aliran, ekonomi pun tak luput dari dinamika perubahan.

Alam semesta sendiri penuh dengan ritme dan siklus. Bahkan matahari yang setiap hari terbit, pasti akan tenggelam di sore hari. Begitu pula dengan kenaikan suku bunga dan penguatan dolar AS terhadap rupiah.

Seberapapun hebatnya tekanan yang dirasakan saat ini, tidak mungkin kondisi ini berlangsung selamanya. Pasar finansial dan ekonomi memiliki sifat siklikal; ada saatnya tumbuh, ada saatnya terkoreksi.

Heraklitos, dengan pemikirannya yang mendalam, mengingatkan kita bahwa segala sesuatu berada dalam aliran konstan perubahan. Ini adalah pengingat bahwa kondisi saat ini, seberat apapun, akan berubah. Hari esok mungkin membawa arus yang berbeda, dengan peluang dan tantangan yang berbeda.

Sebagai pelaku pasar atau investor, penting untuk tidak tenggelam dalam ketakutan akan kenaikan suku bunga atau penguatan dolar. Seperti sungai yang mengalir, kita harus belajar mengarungi dinamika pasar dengan kebijaksanaan, memahami bahwa setelah kenaikan mungkin akan ada penurunan, setelah badai mungkin akan datang langit yang cerah.

Yang kita perlu lakukan hanya menunggu dengan tenang.

Ketenangan dalam menunggu adalah hal yang perlu kita ingat, terutama dalam dunia investasi. Dari perspektif psikologi, kecemasan dan ketidaksabaran bisa mengaburkan pertimbangan kita dan mendorong kita untuk membuat keputusan yang impulsif.

Menurut Dr. Sarah Newcomb, seorang psikolog finansial dan penulis "Loaded: Money, Psychology, and How to Get Ahead without Leaving Your Values Behind", emosi yang tidak terkendali dapat memicu perilaku investasi yang tidak optimal.

Dalam salah satu penelitiannya, Newcomb menemukan bahwa individu yang mampu menunggu dengan sabar dan tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan investasi, cenderung memiliki portofolio yang lebih stabil dan menguntungkan dalam jangka panjang.

Hal ini bukan hanya tentang kesabaran dalam menunggu momen yang tepat untuk membeli atau menjual, tetapi juga tentang kemampuan untuk tetap tenang ketika menghadapi volatilitas pasar.

Heraklitos mengajarkan kita untuk menerima perubahan sebagai bagian tak terpisahkan dari alam semesta.

Sementara psikologi keuangan, melalui penelitian Dr. Newcomb, mengingatkan kita betapa pentingnya emosi yang stabil dalam pengambilan keputusan investasi.

Kombinasi dari kedua pandangan ini dapat menjadi mungkin dapat menjadi panduan bagi siapa saja yang ingin meraih kesuksesan dalam dunia investasi, di tengah gejolak IHSG dan fluktuasi ekonomi global.
Beyond Technical Analysis

更多:

免責聲明